Kehadiran suatu arsitektur tidak bisa dipisahkan dari sesuatu yang berupa solid (building) dimana sesuatu yang berupa solid ini akan menutupi lahan (site) yang alami, padahal lahan adalah suatu yang tidak dapat diperbaharui dan semakin terbatas / langka seiring bertambahnya populasi manusia beserta masalah – masalah lingkungan yang menyertai hal tersebut.

Praktek arsitektur terus berjalan dari waktu ke waktu dengan berbagai konsep perancangan yang merupakan sesuatu yang dianggap paling ideal bagi masing – masing arsiteknya, hingga jaman dimana sosial media saat ini muncul sebagai alat yang sangat kuat dalam membentuk opini publik maka sesuatu pemikiran yang dianggap unik dan berhasil merebut perhatian banyak orang dengan mudah akan mempengaruhi lahirnya arsitektur dengan pemikiran serupa. Tidak jarang pemikiran tersebut otomatis menjadi suatu standar yang juga diyakini benar (valid) untuk terus dilakukan walaupun sebenarnya bila dipertanyakan kembali ternyata sama sekali mengabaikan (atau bahkan menambah) masalah – masalah saat ini (serta kedepannya) yang timbul akibat terus berkurangnya lahan yang alami.